KEHIDUPAN MALAM
Semilir angin malam membelai
daun-daun bambu yang telah lelah seharian menari kesana-kemari. Terlihat
belalangpun dengan eratnya memeluk batang padi, seakan tak mau ditinggal tuk
melewati gelapnya malam.
Tapi suara jangkrik seakan menandakan
dia sangat gembira dan besorak menyambut datangnya malam, semalam suntuk selalu
bernyanyi dengan riangnya, mungkin inilah siangnya bagi mereka. Kelepakan
sayap-sayap hitam juga seperti tak mau kalah dengan jangkrik, mereka dengan
semangatnya menjelajahi angkasa yang tak ada halangan ataupun hambatan berarti
bagi mereka.
Akupun malam ini seakan tak ingin
kalah oleh teriakan jangkrik, juga tak mau kalah oleh semangatnya sayap-sayap
hitam yang terbang kesana kemari. Dengan segayung air kubasuh muka biar bisa
mengusir rasa kantuk yang sudah berkunjung walaupun tak pernah diundang.
Kukenakan seragam tempurku, kuikat tali sepatu dengan erat dan tak lupa jaket
tebal yang dengan setia berkorban melawan dinginnya malam demi sang majikan.
Dihadapanku kuda besi sudah menunggu dengan gagahnya. Dengan sedikit hentakan
kaki dan tarikan tanganku, kuda kesayangan meringkik dengan nyaringnya, siap
menjelajah belantara malam, menembus embun yang sudah menusuk-nusuk
mengantarkanku hingga sampai ke medan perang yaitu PT. Kondobo Textindo.
Huaaaaa….m aku mala mini kerja masuk shiff malam, nuantuk………